Rupanya Tuhan masih mengizinkanku tersenyum walau dengan cara ini.
Setiap sudut rumah ini adalah tentangmu
Duduk disini aku gelisah , kita pernah makan lalapan bersama
dengan canda tawa dan coletan sambal (dulu).
Merebahkan diri dilantai ini resah, syahdunya kita pernah
menyatu dalam satu sujud dan untaian tasbih. itu dulu :)
Lagu favorit yang mengalun ditelinga ini adalah lagu yang
sering kau nyanyikan dikelas 1 tahun yang lalu.
Cemilan yang menemaniku malam ini pun lagi lagi adalah
kenangan kita , teman renyah saat menonton film kartun gila.
Kenangan? Tidak buruk, sangat manis dan mengundang senyum
saat diingat.
Aku tak takut mengingatnya,sama sekali tidak karena aku candu
mengumpulkan kenangan.
Aku pernah bahagia karena dan dengan mu.
Lalu harusnya tak ada
yang perlu disesali karena apa yang datang pasti akan pergi, ada akan tidak ada
itulah hukum alam.
Tak ada yang perlu dilupakan.
Tak ada yang perlu dihindarkan.
Tak ada yang perlu disangsikan.
Ini sudah jalannya,dan aku (belajar) (me)terima.
Mungkin ini cara Tuhan menjagaku,dengan memberikan rasa
sakit yang entah sampai mana ujungnya
Disisi lain Tuhan tak mengizinkanku membencimu,karena Ia tak
pernah mengajaran umat Nya untuk saling berpecah belah.
Mungkin Tuhan ingin mendewasakanku melalui mu.
Trimakasih *your name here* :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar