Kamis, 05 Desember 2013

Lost


PROLOG

Mimpi itu kembali membuka lukaku. Luka dari rasa kehilangan. Orang yang begitu memahamimu. Orang yang mengerti keegoisanmu. Orang yang pasrah mendengar keluh kesahmu. 

Sampai saat ini aku tidak tau mengapa ia jauh. Tanpa alasan.Tegur sapa enggan. Hanya disana. Kita saling mengetahui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Tapi dengan begitu mudahnya kita saling mengindahkan.
 Jumat itu adalah tepukan terakhir saat aku terisak. Senin itu mungkin hari terakhir,saat aku bisa berbagi tawa dengannya. Malam itu adalah malam terakhir berbagi kisah dengannya dan ia menyambutnya dengan rasa lega karena aku telah…..

Ia sosok  tulus dibalik sikapnya yang dingin. Ia diam-diam memperhatikanku. Aku bisa menilainya. Bukan karena ia menaruh hati padaku. Tulus. Semuanya semata karena kami adalah teman.

“Kak…”
“Hmm?”,kau menoleh padaku.


Aku terbangun.Mimpi ini menggangguku.
Kau tau? perihku merindukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar