Selasa, 25 Juni 2013

Saya malu

Baru beberapa hari yang lalu saya kelar menonton serial drama " 1 litre no namida " atau kerap kali kita menyebutnya "1 litre of tears"
Serial ini based on true story mengisahkan tentang seorang anak bernama Ikeuchi Aya (diperankan oleh Erika Sawajiri) berumur 15 th yang harus berjuang menghadapi penyakit yang tidak bisa disembuhkan Spinocerebellar Ataxia di tengah-tengah masa yang harusnya ia dapatkan sebagai pelajar dan gadis remaja umumnya.  Bermain dengan teman , belajar dengan normal, mengikuti klub olahraga, atau kencan dengan senior.
Script serial ini diambil langsung dari buku harian yg Aya tulis sampai dirinya tidak mampu lagi memegang bolpoin.Di Jepang sendiri, buku ini laris terjual sampai dengan 1.1 juta copy.

Menonton serial ini memang mengundang tangis disetiap episodenya. Saya tersenyum getir,ternyata pernah ada kehidupan sesulit ini diluar sana.Ada. Saya begitu tersentuh atas beberapa quote diserial ini 

The quiet classroom after class; The view outside the window; the wooden floor of the corridoors; Talking in homeroom; I like all these. I’m likely to only cause trouble for people and it might not really do me any good to stay here. Even if it’s like that, I still want to stay here. Because this is the place where I am. (Kelas yang ribut setelah pelajaran , pemandangan diluar jendela, latai kayu yang berderit di koridor, berbicara di ruangan. Aku suka semua ini. Aku hanya seperti penyebab masalah untuk semua orang dan aku benar-benar tidak pantas untuk berada disini. Walaupun seperti itu tapi aku masih ingin berada disini. Karena inilah tempat dimana aku berada)

Reality is too cruel, too brutal. I don’t even have the right to dream. As I think about the future, the tears will come out again. ( Realita memang terlalu kejam, terlalu kejam. Bahkan aku tak bisa untuk bermimpi. Ketika aku berfikir tentang masa depan, air mata akan keluar lagi)
Okaasan, will I be able to get married? It is you who helped me to find a reason to live on… (Mama, bisakah nanti aku menikah? Kaulah yang menolongku  mencari alasan  untuk tetap hidup..)

What’s wrong with falling down? As long as I stand (Apa yang salah dengan terjatuh? Sebisa mungkin aku berdiri)

erika sawajiri
Erika Sawajiri as Ikeuchi Aya











Menonton bukan sekedar menonton,tapi mengambil hikmah dan pembelajaran.Saya dibandingkan dengan (alm) Aya mungkin tidak ada apa-apanya. Sadar sesadar-sadarnya  sungguh saya ini nol besar. Saya ditengah kecukupan hidup seperti ini masih sering mengeluh dengan apa yang saya dapat. Bahkan baru seminggu yang lalu saya merasa dunia saya terbalik hanya karena seonggok hasil rapor. Coba cari saja 3 tangan kokoh itu bagaimana mereka menyaksikan saya seperti orang gila -_- Singkatnya itu luapan kekecewaan tetapi secara tidak langsung ini bukanlah cara bersyukur. Saya sadar dan saya menyesal. Disisi lain ada Aya dengan segudang penderitaannya masih berani menghadapi hari esok, tersenyum dan semangat dengan satu tujuan "Zutto Ikitte (Live on forever).. Mencatat materi dari guru dengan secepat dan sekuat atas kelambanannya, masih memiliki nyali menginjakkan kaki di klub basket, tetap tersenyum walaupun tatapan miris dan cemoohan orang-orang yang ia dapat, bahkan diakhir hidupnya--25 tahun-- ia bisa menginspirasi "orang-orang yang putus dari harapan "  melalui lusinan diary nya (lihat episode 11---terakhir). 10 tahun bertahan hidup dengan penyakit seperti itu adalah hal terberat yang luar biasa.Manusia dengan segala keterbatasan saja bisa kenapa saya tidak,itu pikir saya . Sebagai manusia normal saya benar-benar malu dengan Tuhan yang mungkin saja sedang menatap saya dengan kecewa. Maafkan saya. Saya malu atas ketidakmaksimalan saya memanfaatkan semua berkah ini.

kito aya
Jadi teman-teman,bersyukurlah dengan keadaanmu sekarang. Apapun itu. Kata orang bijak "Bukan bahagia yang membuat kita  lalu bersyukur, bersyukuralah yang membuat kita bahagia"  Mau kamu hanya memiliki satu tangan,kamu bisa menggunakan tangan satunya. Mau kamu tak bisa bernafas melalui hidung, kamu masih bisa bernafas melalui mulut. Mau kamu tak bisa ini-itu,kamu masih punya segudang ini-itu lainnya.
Zutto Ikitte minna :)



The Other Side of Suffering

Everyone feels pain
But surely, after suffering satisfaction will arrive
Even with sports; studying or other ordeals with life,
It’s like that for everyone
If we can beat the pain, on the other side
a rainbow of happiness awaits us.
That will definitely become a treasure
Lets believe in that.

Step by Step

When my existence seems to disappear
I will look for the place where I can do the best I can
From now on, I’ll deliberate slowly
I won’t be impatient
I won’t be greedy
I won’t give up
Because everyone takes things step by step

Poems by Ikeuchi Aya from One Litre of Tears

Jeritan Lilin Kecil

Aku lilin kecil, 
memaksa diri tuk menyala, 
ditengah2 cahaya .. 

Aku lilin kecil, 
terpencil, 
terbakar tiada guna.. 

Aku habis ! 
Penuh peluh .. 
Aku luka ! 
Rapuh melepuh.. 

Aku lilin kecil
menunggu angin 
Tuk lenyapkan aku.. 

-banjarbaru 24 Nov 12-

lilin+kecil.jpg (320×214)

Puisi lama, sayang ga di pos-_-

Senin, 17 Juni 2013

Gerah !

Saya sungguh bukan malaikat,saya juga bisa meradang! Saya tidak sebaik seperti persepsi anda terhadap saya. Apa karna saya selalu menanggapi anda dengan senyuman-anggukan-atau gelengan tidak apa-apa pertanda saya baik-baik saja lalu dengan seenak jidat anda berperilaku dan berkata-kata tanpa acuhkan perasaan saya?
Saya tidak berniat menyombongkan diri karena banyak teman saya yang menilai diri saya seperti itu, tapi apa karna saya terlalu sering berbaik hati? "Ah gak apa, kan dia baik" Anda fikir itu elegan ? Mengorbankan perasaan orang lain demi ego pribadi bukanlah hal yang sopan menurut saya. Ya! Saya memang terlampau perfeksionis dalam interaksi sesama bahkan memperlakukan orang lain yang sudah sepatutnya saya perlakukan dengan baik!
Setelah dipikir-pikir sepertinya memang resiko tinggi untuk orang yang terlalu perasa seperti saya. Siap mati karna sakit hati. Hahahaha mati. Hahahaha hati. Sepertinya saya mulai tertarik untuk mematikan hati terhadap orang-orang seperti anda. Saya bukan malaikat bung, bukan!
Sungguh fatal jika anda membuat hati saya tercacati. Karena saya tidak akan kembali..

Rabu, 12 Juni 2013

Jangan terlalu mencintaiku


Jangan terlalu mencintaiku..
Karna aku bisa mematahkanmu..
Patah karna orang yg kau cintai.
Pedih bukan?

Aku mohon jangan terlalu mencintaiku
Karna jika aku tak sempurna
Semakin dalam kau kan terluka
Semakin pula luka itu menganga


Cintailah Dia bersangatan, sayang.
Dia takkan mematahkanmu
Dia akan kuatkan bahumu
Genggam kata-kataku


Aku mohon cintai Dia , kembalilah
Dia kan memberi segalanya
Bahkan diluar semua upaya
Semakin kau mencinta,semakin nyata janji-Nya


Percayalah sayangku..
kau akan tau..
Cinta-Nya sempurnakan kau dan aku


-Coming soon-

Selasa, 04 Juni 2013

Lagu dan keikhlasan ku



Pergilah kasih kejarlah keinginanmu..
Selagi masih ada waktu..
Pergilah kasih jangan hiraukan diriku..
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu...

Siang hari, pulang sekolah. Penat. Itu yang aku rasakan setelah 3 jam berkutat dengan soal ujian akhir semester. Melepas jenuh, sayup-sayup aku memutar musik dan tengkurap di kasur. Lagu ini... Memaksaku untuk mengingat kembali percakapan kita malam itu. Beberapa pekan yang lalu. Seperti biasa kita selalu bercakap-cakap via sms hingga bulan sudah tinggi bahkan tertidur dibalik mendung.

Malam itu...
Seingatku,aku yang membuka topik pertama. Biasalah, anak bangku kelas 2 SMA. Masa-masa labil menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.Yah, tentang kuliah pada intinya.
Aku bercerita bahwa aku akan mengambil perguruan tinggi di kota ini saja,karna sudah habis upaya  membujuk bapak agar mengizinkanku kuliah diluar pulau Borneo ini.
 Lalu, kamu menyampaikan niatmu untuk melanjutkan kuliah di tanah orang jika tak ada arang melintang. Jakarta. Ibu kota Negeri tercinta. Dan salah satu alasanmu mengambil program itu yang tibatiba mengundang kagumku. Bahagia sekali orangtuamu memiliki anak seperti mu. Aku hanya bisa memandang layar hp lekat-lekat.  Diam-diam aku tersenyum, aku medoakanmu :)
Wah,beruntungnya dirimu dilahirkan sebagai lelaki. Tentunya tidak terlalu mengundang cemas orangtua untuk melepasmu merantau. Aku iri,mas.Iri beraaatt. Aku juga ingin menghirup embun pagi ditanah orang, melihat matahari terbit dibukit orang.Aku ingiiiin.

Lalu ada hawa lain yang menyesaki rongga dada ini. Ingin menangis sepertinya. Ku tahan kuat-kuat karena aku sedang berada ditengah orang banyak. Ruang tunggu dokter. Pikiran ini menerawang...
“Tak mau tau lagi rasanya berpisah”.Perasaan bodoh macam apa ini. Tunggu,saat itu aku bukan siapa-siapamu.
Ayolah,hidup hidup siapa ? Itu pikir sisi dewasaku. Malu aku pada dirisendiri. Sungguh aku mendoakanmu,. Semoga tak ada yang merubah sisi baikmu. Semoga jalanmu untuk meraihnya terbuka lebaar . Amin :)

Aku tak berani menerka-nerka karna aku tak tau apa yang akan terjadi pada kita 6 bulan kedepan, 1 bulan, atau bahkan esok. tetapi apa kau tau? Aku sudah menyiapkan kemungkinan buruk untuk kita. Bukan, tepatnya untukku
Sekarang, aku hanya menikmati apa yang  sedang kita jalani..
Menjaganya... Menghargai setiap detiknya bersama kamu mas.
Sekali lagi aku mendoakanmu. Sederhananya,semoga semua kebaikan ada padamu.
1 tahun kedepan jika jalanmu terbuka. Penggalan lirik itu , keikhlasan dan doa ku akan mengantarkanmu ke bandara :)
dan jika kamu masih untukku..


untuk lelaki bermata teduh :)



                                                                       -

















                                                                                 -yang tak berani mengungkapkan ini padamu-