Yah malam terakhir di Malang. Dengan segala panorama alamnya yang menakjubkan.Dengan tempat wisata yang menggiurkan.Tetapi,malam itu saya sudah rindu rumah. Rindu masakan mama,rindu hangatnya kamar saya plus segala aroma guling dan bantal,rindu si mas (hehe liburannya agak ada yang kurang tanpa kamu),rindu panasnya kota Banjarbaru. Yah benar kata orang, Rumah terbaik adalah rumah sendiri. :3
***
Okeee.. Waktunya pindah kota ke Yogyakarta :3 Start dimulai dari tempat makan langganan , jam 11 siang. katanya sih malang-Yogya menghabiskan waktu kurang lebih 8 Jam diperjalanan. Penat banget duduk di kursi selama itu , mungkin kalau di Kalsel ini bisa dihitung seperti perjalanan pulang-pergi Tanjung-Banjarbaru -___- Jalan liuk sana liuk sini , membelah gunung-gunung. Turun gunung. Naik lagi. Cuaca agak rintik . Diatas sana ada bukit yang bisa saja longsor sewaktu-waktu,dibawah sana ada jurang yang bisa saja kalau supir bos ceroboh kami......... -__-
Akhirnya sampai di DIY Yogyakarta . Yang terkenal sama kota Pelajar itu loh hmmm.. Alhamdulillah saya bahagia sekali,akhirnya kesampaian juga ke kota ini :3
Check in Hotel,mandi tanpa 'air es' kali ini hahahaha senangnya. Tapi seperti biasa ngantri dulu dan saya dapat giliran paling bontot -____- Habis mandi saya sholat dan saya bingung , kemanakah arah kiblat? Toeng~ gak ada keterangannya di plapon hotel. Kalo di Malang kemarin ada loh -_- Saya tanya Odah,Juju,Firda. Mereka semua menggeleng. Lalu saya berinisiatif bertanya dengan Jack,tak lama kemudian dia membalas. Dia ga tau juga. Lalu dia menyarankan saya supaya pergi ke mushola hotel. Oke,saya ga tau letaknya-_- Singkat kata saya turuni tangga, di tikungan tangga saya kaget ada orang berdiri . Ga taunya itu Awan. Hadeh-_- Dia garuk-garuk kepala bingung. "Kenapa Wan?" "Mi,dikamarmu ada nomor kafetaria hotel?" "Ga ada, buat apa emag?" "mau pesen kopi". saya angkat bahu,dan menuju mushola.
Esok harinya jadwal sangaaaat padat nyaris seharian kami di perjalanan. Ke Borobudur,Keraton ,Malioboro dll.
with Farah di Beringin yang usianya udah 200 tahun
|
Nana-Awan-Jack-Adi |
|
|
Nemu turis jepang , Abbe-sama beserta istri. Yoroshiku~ :3 |
|
Puncak tertinggi Borobudur |
Puas ke borobudur,kami pun lanjut ke Keraton . Ke museum Kereta yang dipakai keluarga Keraton sejak dulu.
Kereta-kereta nya mewah dan elegan. Sayang banget saya gak motret keretanya hihi :3 Dan kecewanya kami ga bisa
ketemu Sri Sultan Hamengkubuwono karna Keraton ditutup . Kami telat setengah jam huhu. Selanjutnya kami pergi ke Malioboro. Shoping Time. Dan lagi-lagi saya bingung harus beli apa -__- Singkat cerita,kami mau cari kaos branded khas Jogja. Terus salah satu mas becak di situ nawarin kami buat ke pabriknya langsung. Setelah diskusi panjang. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesana dengan rombongan becak karena masmas itu meyakinkan bahwa pabriknya dekat. Dengan sisa waktu 40 menit sebelum countdown dari tourguide habis, Juju-Odah-Firda-Saya-Tata-Ghina-Evi-Ihsan-Yoga pun meluncur kesana. Suasana senja di Malioboro ini terkesan apik dan manis.,menurut saya. Apalagi kalau kalian duduk satu becak dengan orang terkasih hahahaha tiba-tiba saya jadi teringat seseorang di ratusan kilometer sana. Kami pun berbincang-bincang dengan paman becak itu. Dengan sedikit perdebatan karena paman becak itu memaksa untuk singgah ke pusat oleholeh Bakpia. Kami pun berkali-kali menolak secara halus."Mi,perasaanku kada nyaman" , "Hah? Aeja sudah kadapapa pang". Saya menenangkan firda, saya takut kalau paman becak ini mengerti bahasa percakapan kami , lalu beliau tersinggung, dan menurunkan kami ditengah jalan-_- Selang beberapa menit kemudian Firda mengatakan hal yang sama. Saya cuma bilang "Positif thinking Fi". Saya kembali menikmati suasana kota ini. Seperti ada yang janggal,kata paman becak tadi pabriknya dekat. Saya pun mulai gelisah,hanya saja tidak menampakkan kegelisahan saya pada firda. Hahaha DEKAT! DEKAT BANGET! Ini kan wilayah Keraton yang tadi siang kami kunjungi batin saya.Dekat dari hongkong pamaaaan , umpat saya dalam hati-____-
Setelah grasak-grusuk milih baju, rombongan kami pun kembali ke Malioboro. Rombongan kami disinggahkan ke toko Bakpia. Terjadi lagi perdebatan rombongan dengan paman-paman becak itu-___- khirnya paman-paman itu mengerti dan melanjutkan perjalanan. Tapi saya dan Firda tertinggal jauh dibelakang rombongan mereka. "Miiii,handak menangis" kata Firda. Saya cuma diam. Saya berinisiatif menelpon Ghina, "Ghin,dimana? Kami tetinggal banar nah dibelakang. Lambat banar pamannya" "Ayuja kami belambat jua mi ay" "Oh aeja2". Klik.
Saya dan Firda pun mulai tak keruan rasa. Duduk gelisah,dan semakin maju. Memasang mata elang mencari rombongan ditengah-tengah ramainya kendaraan yang berseliweran dan andong didepan kami yang semakin memperlambat becak ini. Dan kami terhenti di Lampu Merah ! Dan saya mengirim pesan ke Ghina "Ghin, takuuuuuutt T.T".Argh!
Akhirnya kami pun sampai diparkiran. Saya dan Firda pun membayar becak dengan ongkos 10 rb. Paman itu terlihat ngos-ngos an dan mengangkat tangannya ketika kami ingin menjulurkan uang "Tunggu de,kalian berat banget!Hhhh..hhh" Saya pun bengong dan ingin tertawa. Rupanya ini toh yang menyebabkan pamannya lambaaaaaaat bener -_____-
Sepanjang perjalanan menuju tempat makan acara di bus diisi oleh banyolan dialog drama Gete,Dete,Dona dan Novida. Tawa menggelegar saat Gete Dona dan Novida berbicara, terlebih karena akhirnya Dete mau menggunakan mikropon tourguide!
Dan dialog favorit saya adalah kurang lebih seperti ini :
"Dulu kata Ibu ku aku ini berdarah biru. itu artinya aku ini seorang putri yoo? Tapi setelah aku jatuh dan terluka eeee ternyata darahku merah. Aku merasa dibohongi sama ibu. Lalu aku lari dari rumah,dan sekarang aku jadi gembel" - Gete
Dan semua tertawa terpingkal-pingkal karena... Ekspresi Dete.
Dete , i heart you...
Setibanya di hotel sembari menunggu antrian mandi saya packing karna ini malam terakhir dan besok siang kami balik ke Banjarbaru.
Setelah packing saya pun mandi dan kemudian sholat. Setelah sholat saya pun menghabiskan waktu bersama Odah dan Firda di kamar dengan menyetel lagu-lagu sambil karaokean . Pukul setengah 12 malam. Berjoget ria ga jelas sama firda di kasur. Odah tertawa dan hanya melihat gerakan autis saya dan firda tanpa ikut-ikutan. Syukurlah leader tidak ada ditempat. Have fun! Malam terakhir yosh!
The last...
Kami harus bangun pagi-pagi karna trip terakhir hari ini adalah ke pusat oleh-oleh Bakpia sebelum langsung menuju bandara Adi Soetjipto. Setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal,kami pun meninggalkan hotel. Saya membeli 3 kotak bakpia , Coklat dan 2 kacang hijau. 1 buat orang rumah (karena Mama sudah pesan ga usah beli bakpia) dan 2 kotak buat mas ♥.
Perjalanan menuju bandara ya lumayan lama.Saya pun melihat keluar jendela. Jalanan Yogya. Ada rasa haru biru karena beberapa jam lagi saya akan meninggalkan kota ini. Tidak tau sebab-musababnya, air mata saya terjatuh.
Saya ingat percakapan saya dan dia via sms beberapa jam yang lalu.
Kira-kira seperti ini percakapannya..
Sender : Mas
............................. ................................... ...................................... Barang2 sudah lengkap? Ada yang ketinggalan?
Receiver : Mas
Ada yang ketinggalan! ._.
Sender : Mas
Apa yang ketinggalan ?! O_o
Receiver : Mas Ada harapan yang tinggal disini.:" Mau kembali lagi kesini. Buat kuliah :')
***
at last but i hope not the last, Good Bye Jogja.
Nice to met u :)
i will fly into your arms and be with you till the end of time
Why are you so far away you know it's very hard for me
To get myself close to you - I will fly "TEN2FIVE"
|