Fanfic gaje pertama, sedikit nyeleneh, OOC,typo bertebaran, warning sho-ai
ringan hahaha
Disclaimer : Kuroko No Basuke milik Fujimaki sensei
Kuroko Tetsuya dan cerita ini milik saya hahaha :3
Pairing :
Akashi x Kuroko x GoM
Rate : T
Genre : Friendship ,
Romance
Happy Reading Minna~
Bel istirahat berbunyi, siswa SMP
Teiko berhamburan kelar kelas. Ada yang menuju kafetaria, ada yang sekedar
berbincang-bincang dikoridor,ada yang sibuk dengan buku bacaannya.
To : akashi-kun
Akashi-kun, kau dimana?
Send….
Setelah menunggu beberapa saat
tidak ada balasan dari orang yang ia tuju. Lelaki bersurai biru muda itu pun bergegas mencari si pemilik mata
heterokrom.Ia melihat orang yang ia cari sedang duduk dibawah pohon.
“Akashi-kun..”
Akashi yang sedang
melamun,terkejut saat seseorang muncul begitu saja disampingnya. Invisible Boy
“Ya, ada apa Tetsuya?”, Tanya
lelaki itu
“Sumimasen, aku ingin meminta
tanda tanganmu untuk keperluan lomba grup 2”, jelas lelaki yang dipanggil
Tetsuya itu seraya menyerahkan lembaran kertas.
“……..”,Akashi bergeming. Ia
mengambil pulpen disakunya dan mulai menandatangani proposal itu.
“Kenapa kau yang mengurusnya?”,
Tanya Akashi menyerahkan lembaran itu.
“ Momoi-san sedang sakit, jadi ia
memintaku untuk mengurus ini”,jawab Kuroko. Kuroko Tetsuya.
“Sou ka”, jawab Akashi
“Arigatou gozaimashita”, Kuroko
menunduk berterimakasih dan berbalik pergi. Akashi menatap punggung Kuroko yang
mulai menjauh. Akashi beranjak dari tempat duduknya dan menyusul Kuroko.
“Tetsuya”,seru Akashi
“Nani Akashi-kun?”, Kuroko
menoleh pada Akashi
“Arigatou”,ucap Akashi
“Hai,douitasimashite”, Kuroko
mengacungkan jempolnya (?) sambil berlari kecil menuju kelasnya.
Akashi berbelok ke kanan menuju
kelasnya. Dua langkah kemudian…
“BRUKK!!”, terdengang bunyi
berdebum
Akashi menoleh. Tepat
dibelakangnya lelaki bersurai hijau sedang bersweatdrop ria memandangi lelaki
cebol (?) yang jatuh anggun dengan gaya split di lantai koridor. Lelaki itu
menggembungkan pipinya menahan tawa.
“ittai..” desis Kuroko dengan wajah
meringis.
Teman-teman Kuroko yang mendengar
bunyi berdebum didepan kelas mereka langsung bertempelan (?) dijendela untuk
melihat apa yang terjadi. Ada yang terbahak-bahak,ada yang sekedar tertawa, ada
yang sweatdrop melihat Kuroko terpleset seperti itu. Kise pun tidak mau kalah,
ia ikut-ikutan nemplok dijendela. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui Kuroko
gebetannya terjatuh dan tak bisa bangkit lagi (?)
“Kurokocchi !!”, Kise menghambur
keluar kelas dengan tampang dere-dere nya dan langsung memeluk Kurokonya (?)
Akashi yang melihat kejadiann itu
langsung berlari ke TKP (?)
“Tetsuya kau baik-baik saja?”,
Tanya Akashi khawatir walaupun ekspresinya datar.
“Kurokocchi~ kau tidak apa-apa??
Mana yang sakit?”, Tanya Kise merengek dan masih memeluk (me: yang jatoh
siapa,yang ngerengek siapa-___-)
“…..”,
Kuroko menunduk
“Kurokocchi
aku mengkhawatirkanmu-ssu~”, Kise masih merengek dan memeluk kuroko dengan
erat.
“Uhuk..uhuk..
Kk..kise-kk..kun ll..llepasskan aku”,aura gelap mengelilingi wajah Kuroko.
“hidoii”,sungut
Kise melepaskan dekapannya. (backsound penonton: Oh nooo~)
“Aku
baik-baik saja Kise-kun. Akashi-kun”,ringis Kuroko.
Midorima
masih mematung dan menyembunyikan wajahnya yang masih menahan tawa. Akashi yang
melihat kelakuan si maniak zodiac itu langsung memasang deathglare mautnya.
Ckriss~
Gunting merah dengan anggun melewati telinga Midorima.
Midorima pun terkesiap.
“Shintarou,
berhentilah menertwakan Tetsuya atau ku botaki (?) kepalamu”, gertak Akashi
datar.
“…………..”,
Midorima menelan ludahnya sendiri membayangkan bagaimana seorang Midorima
Shintaoru shooter number 1 di Teiko
gebetan Takao , botak ! Ia bergidik ngeri.
Kuroko
pun berdiri dengan susah payah, dibantu Kise dan Akashi. Sepertinya kaki kuroko
keseleo.
“Kurokocchi,
ayo ke ruang kesehatan. Kakimu harus dibalut”, Kse menyarankan.
“Tidak
usah. Daijobou Kis…”,
“Tetsuya
kau harus ke ruang kesehatan. Atau kau tidak bisa ikut pertandingan minggu
depan”, kata Akashi lembut
“Aku
baik-baik saja Aka..”
“Tidak
Tetsuya! Ini perintah. Kau tau perintah ku mutlak dan aku selalu benar.”,seru
Akashi. Matanya mengancam.
“Atau
kau mau Ckriss~” Akashi menyeringai memainkan guntingnya (me:entah berapa
gunting yang Akashi bawa,ckck-__- Akashi : ami-chan,lihat! *sambil menunjukan
apa yang ada dibalik jaketnya* me: *ngitung.. gunting kuku,gunting
rambut,gunting jahit,gunting taman* Kyaaaa~ *kabur* Akashi : -_-“)
“Hh..”,Kuroko
menghela nafas. Kaptennya ini memang absolute. Tak terbantahkan. Menentang
gunting melayang.
“Baiklah”,
kata Kuroko
“Ano…Midorima-kun,
tolong berikan ini pada Aomine-kun”,Kuroko menyerahkan proposal itu pada
Midorima. Midorima menyambutnya.
“Menuru
Oha-Asa, keberuntungan Aquarius berada di tingkat paling bawah. Iniku berikan
kupon Vannila Milkshake Deluxe Maji sebagai lucky itemmu hari ini”, Midorima
memberikan 2 kupon itu.
“Ah..
Arigatou Midorima-kun”, Kuroko memandangi benda ditangannya dengan mata yang
sparkling dan background bunga-bunga dibelakangnya.
“Bbb..baka
kau jangan salah sangka dulu . Aku tidak bermaksud membelikanmu aku hanya mendapat
kupon berlebih saat aku ke Maji bersama Takao nanodayo.”, Kata Midorma salah
tingkah sambil membetulkan letak kacamatanya.
- Takao translate: Aku menukarkan
struk pembelianku dengan kupon vanilla milkshake special ini, kupikir kau akan senang sekali
menerimanya XD -
Kuroko,Kise, dan Akashi
bersweatdrop ria mendengar penjelasan si Tsundere Midorima.
“unn…”, kuroko mengusap pahanya
sendiri yang sakit. Ia beringsut menuju ruang kesehatan dibantu Kise dan
diikuti Akashi dibelakangnya.
Tiba-tiba Akashi menggendongnya
ala bridal style XD
“begini lebih cepat sampai
tetsuya”,kata Akashi
“Tt..tetapi Akashi-kun .. aku
bisa jalan sendiri.”,sanggah Kuroko. Ia terkejut dan merasa risih dengan
perlakuan Akashi.
“iie”, tegas Akashi
“Akashicchi~ aku juga mau
menggendong Kurokocchi”,rengek kise
“urussaina kise-kun”, kata Kuroko kesal masih dengan
ekspresinya yang datar.
Midorima memandangi kelakuan
teman-temannya yang sangat protektif kepada invisible boy itu. Diam-diam ia
tersenyum
“Hhh.. Yandere no baka”,desis
Midorima memandang kearah lelaki bersurai merah itu. Ia berbalik menuju kelas
dan membuka pintunya.
SLEP! , sebuah benda melesat
cepat. Apalagi kalau bukan gunting keramat milik lelaki bersurai merah si
psikopat. Midorima hanya meneguk ludah melihat gunting itu menancap dipintu
kelas dan nyaris melukai tangannya yang lentik itu (?)
Akashi memang tak terduga
***************
“Sudah beres kurokocchi~”,seru
Kise riang setelah membalut kaki Kuroko
“Arigatou”,ucap Kuroko sambil
meregangkan kakinya.
“Ne, Ryota. Kita tinggalkan
Tetsuya biar dia beristirahat.”, kata Akashi
“tapi aku ma…”,Kise menyanggah
namun ia mengurungkan kalimatnya saat Akashi menyipitkan mata. Menusuk.
“hh.. jaa~ kurokocchi. Cepat
sembuh-ssu!”, seru Kise mengacak-acak surai biru itu. Kise meninggalkan ruang
kesehatan. Yang di acak-acak (?) hanya diam memberengut.
Akashi mendekati Kuroko dan
berbisik ditelinganya.
“Jangan berbuat konyol lagi ,
tetsuya”, bisik Akashi sambil mempukpuk (?) kepala Kuroko. Muncul perempatan
dikepala Kuroko. Ia tidak suka rambut ataupun kepalanya disentuh.
“Akashi-kun menyebalkan”, Kuroko
blak-blakan.
Akashi memasukkan kedua tangannya
ke saku dan beranjak pergi. Ia
menundukkan kepalanya dan melirik kearah Kuroko. Berhenti. Tersenyum. Lalu
menghilang dibalik pintu. Kuroko sempat melihatnya, Akashi tersenyum? Tiba-tiba
Kuroko deg-degan.
Kuroko
kemudian merebahkan diri dan menatap langit-langit ruangan. Ia mengambil ponsel
miliknya.
To : Akashi-kun; Kise-kun; Midorima-kun
Subject : Jangan
Jangan bercerita kepada
Aomine-kun, Murasakibara-kun, atapun Momoi-san kalau aku terjatuh. Itu
memalukan!
Send…
Kuroko meletakkan ponselnya
disamping bantal. Kemudian memejamkan mata nya. Hanya hembusan nafas Kuroko
yang terdengar di ruangan ini.
“Drrtt…”, tak lama kemudian ada e-mail masuk. Kuroko menyipitkan
matanya untuk membaca email tersebut.
Kau pikir itu hal penting? Tidak
akan. Baka!
Kuroko sweat drop
Yosh, wakarimashita <3
Kuroko mengerjap-kerjapkan
matanya
Iie. Tidak akan. Aku ingin menjadi orang pertama yang tau sekalipun satu-satunya
tentangmu. hei Tetsuya kau manis juga saat terpleset seperti itu. Mau
ku gendong lagi?
Kuroko terdiam
membaca email terakhir di ponselnya. Ia pun menutup ponsel menaruhnya dibawah
bantal dan berbalik menghadap dinding. Menutup matanya. Hanya hembusan nafas
Kuroko yang terdengar di ruangan ini. Tunggu, debar jantungnya juga terdengar.
Semburat merah tipis tersemat dipipinya yang pucat.
“Seijuro-kun menyebalkan”,bisik Kuroko pada dinding didepannya.